Meraih Ampunan Alloh
Diterjemahkan Oleh: Abu Fatah Amrulloh dari Penjelasan Hadits
Arba?in No. 42 Syaikh Shalih bin ?Abdul Aziz Alu Syaikh hafizhohulloh
Murojaah: Ustadz Abu Ukasyah Aris Munandar
Dan dari Anas bin Malik radhiallohu ?anhu beliau berkata:
Rosululloh shalallohu ?alaihi wa sallam bersabda: ?Alloh subhanahu wa
ta?ala berfirman: ?Wahai anak adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan
berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan
memperdulikannya lagi. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi
seluruh langit, kemudian engkau memohon ampun padaku, niscaya Aku akan
mengampunimu. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan
kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan
tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu
dengan pengampunan sepenuh bumi pula. (HR Tirmidzi, beliau berkata:
?hadits ini hasan?) Wallohu a?lam, semoga sholawat tercurah pada nabi
Muhammad.
Bermakna
perenungan dan pencermatan ayat-ayat Al-Qur’an untuk tujuan dipahami,
diketahui makna-maknanya, hikmah-hikmah serta maksudnya.
Tanda-tanda Tadabbur Al-Qur’an:- Menyatukan
hati dan pikiran ketika membaca Al-Qur’an. Hal ini dibuktikan dengan
berhenti di setiap ayat karena ketakjuban dan pengagungan.
- Menangis karena takut kepada Allah.
- Bertambah kekhusyukan.
- Bertambah iman. Bisa diketahui lewat pengulangan ayat-ayat secara spontan.
- Merasa bahagia dan gembira.
- Gemetar karena rasa takut kepada Allah Ta’ala kemudian diikuti dengan pengharapan dan ketenangan.
- Bersujud sebagai bentuk pengagungan terhadap Allah.
Tanda-tanda kecintaan hati pada Al-Qur’an:- Senang ketika bertemu dengannya.
- Duduk bersamanya dalam waktu yang cukup lama tanpa merasa jenuh.
- Rindu dan sangat berharap untuk bertemu dengannya.
- Sering berdialog dengannya, percaya dengan arahannya dalam pemecahan masalah.
- Ta’at kepadanya, walau dalam hal perintah maupun larangan.
Kunci-kunci tadabbur Al-Qur’an didapat dengan cara:
1. Hati, hati adalah alat untuk memahami Al-Qur’an, sedangkan hati berada
di tangan Allah Ta’ala yang dibolak-balikkan
sesuai kehendak-Nya.
Seseorang sangat butuh kepada Rabbnya untuk dibukakan hatinya guna
memahami Al-Qur’an.
2. Tujuan dan urgensi, yaitu:- untuk memperoleh ilmu
- mengamalkannya, yaitu membaca
Al-Qur’an dengan niat mengamalkannya, dengan niat mencari ilmu untuk
diamalkan. Al Hasan bin Ali berkata, “Bacalah Al-Qur’an sehingga bisa
mencegahmu (melakukan dosa). Bila belum demikian maka (pada
hakikatnya), Anda belum membacanya.”
- bermunajat kepada Allah mengandung
faedah bahwa Allah mencintaimu (ketika membaca Al-Qur’an), Allah
melihatmu, mendengarmu, memujimu, dan memberimu pahala
- Mengharap pahala, yaitu di setiap huruf yang dibaca walau terbata-bata
- berobat dengannya, yaitu obat untuk rohani (maknawi nafsu) dan jasmani.
3. Membaca Al-Qur’an ketika shalat.
4. Membacanya ketika malam (qiyamul lail), yakni di saat hening dan bisa konsentrasi.
5. Satu pekan, hendaklah mengkhatamkan bacaannya.
6. Dengan hapalan, yaitu menggunakannya disaat shalat.
7. Mengulang-ngulannya hingga hapalan menjadi mantap.
8. Mengaitkan, yaitu antara Al-Qur’an dan realita harian.
9. Membacanya dengan tartil, dan tidak tergesa-gesa dan memahaminya.
10. Keras, keras dalam membacanya untuk menambah konsentrasi sehingga
memperoleh dua sisi, yaitu bentuk dan suara.
Namun jangan terlalu keras
sehingga mengganggu orang lain.Sumber: “Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur’an”, Dr. Khalid
bin Abdul Karim Al-Laahim, Pustaka An-Naba’http://www.shalihah.com